Sabtu, 27 Juli 2013

Haflah ke 48


Senin 10 Juni 2013, Pondok Pesantren Salaf Hidayatul Mubtadiin Kumbangan Banyusari Tegalrejo Magelang mengadakan Haflah At Tasyakur Lilikhtitam yang ke 48. Suasana tasyakuran sudah terasa sejak beberapa hari sebelumnya, terbukti setelah selesainya para santri mengikuti imtihan atau ujian yang diadakan tiga kali dalam setahun. Yaitu bulan Dzulhijjah, Robi’ul Awal dan ahir bulan Rojab sebagai naiknya tingkatan setiap tingkat atau kelas. Biasanya tiga hari sebelum acara santri sudah merasakan kegembiraan mereka. Mulai masak masak, memperias kamar mengadakan perlombaan perlombaan mempersiapkan segala keperluan acara pada hari H dan sebagainya. Kegiatan ini menambah kesibukan santri yang tak hanya mempunyai tugas satu. Hilir mudik jalan masuk Desa Kumbangan menjadikan suasana yang beda dari biasanya, dari yang sepi dari deru mesin sepeda motor menjadi kebalikannya. Memang beberapa santri pulang mengambil sepeda motor untuk transportasi mereka membeli kebutuhan dan keperluan lainnya. Acara haflah biasanya diadakan siang hari, beda dengan pondok pondok lain yang biasanya malam hari. Memang ada planing untuk mengadakan acara haflah pada malam hari, insyaalloh ke depan akan dilaksanakan jika memang acara yang kemarin dilaksanakan dianggap sukses. Malam hari sebelum acara ada acarah Malam Ramah Tamah Para Santri Dan Asatidz Pondok guna saling bemaaf maafan antara santri dan santri, santri dan asatidz dan antara kalangan asatidz sendiri. Acara pun dihadiri oleh santri dan asatidz saja. Sedangkan acara haflah dihadiri oleh wali santri, alumni, warga, pejabat dan para kyai dari daerah. Program haflah tahun ini berrencana menghadirkan K.H Athoillah Lirboyo. Namun karena beliau ada acara di Lirboyo yang tidak bisa ditinggal dan diwakilkan terpaksa beliau tidak jadi rawuh pada acara haflah ini. Begitu mendadaknya penyebab ketidakdatangan beliau hingga para hadirin bertanya tanya, “Di undangan yang ngisi Gus Atho’, kok belum rawuh juga?”. Dalam mengatasi ini hal ini Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin K.H. Yasin memberikan tausiyahnya agak lama dalam kesempatannya menyampaikan sambutan pengasuh. Walau sebenarnya bukan hanya Gus Atho’ (K.H. Athoillah Lirboyo) saja yang diundang atau diminta memberikan ceramah. Yaitu K.H.R. Muhaimin Salam Kanci Bandongan Magelang. Tepi beliau enggan untuk memberikan fatwanya panjang panjang. Acara ini bisa dikatakan sukses secara keseluruhan. Hanya saja ada kendala hujan yang tidak bisa dihindarkan. Namun hujan turun ketika pada ahir ahir acara jadi tidak begitu mengganggu kelancaran acara. Malah bisa dibilang hhujan membuat meriahnya acara. Setelah acara selesai tamu undangan banyak yang tak langsung pulang karena hujan yang lumayan lebat. Mereka mengalihkan posisi ke komplek pondok. Di kamar kamr pondok suasana jadi tambah rame karena ada tamu tamu yang belum pulang dan juga tamu tamu yang tak dapat undangan masuk ke acara. Sesudah acara, beres beres selesai sampai hari berikutnya Selasa 11 Juni 2013, santri sowan atau menemui pengasuh pondok untuk pamitan pulang. Memang setelah khataman acara belajar mengajar libur panjang. Ini jadi kesempatan santri santri untuk pulang.

Minggu, 02 Juni 2013

Benak MHM Kumbangan

Dalam lingkup kumbangan tersisip cerita cerita sejarah sang pengasuh, perjuangan pengasuh, pengorbanan pengorbanan demi kelancaran aktifitas belajar mengajar serta banyak cemooh dari kalangan mesyarakat umum tentang ilmu yang diajarkan. Banyak yang menganggap rendah, ketinggalan dan kurang majunya kurikulum pembelajaran di pondok salaf ini.
Bagaimana para santri menanggapi hal tersebut? Tentunya sangat bermacam macam, santri yang sudah memiliki dasar keteguhan hati yang kuat tentu tidak terpengaruh dengan kabar angin yang menerpanya. Beda dengan santri yang asal asal mondok saja, tanpa niat mencari ilmu dan memilih guru yang memang dapat memberi ilmu yang manfaat, tentu mereka akan termakan omongan yang bermuatan racun. hingga mereka ikut menganggap remeh dah rendah pondok ini. na"udzubillah..............
Share yuor coment....!

Jumat, 08 Maret 2013

AKULOVEKI



AKULOVEKI

 Hati dan perasaan bagai penampung dan isinya. Entah itu air, udara, pasir ataupun hampa akan segalanya. Entah itu cinta, gembira, sedih, benci, risau atau galau. Isi penampung bisa saja tumpah ke semua tempat, perasaan pun demikian, bebas mengapreisasikan ke mana tercurahkan.
Wahai hati… begitu banyak perasaan yang engkau tanggung. Kadang kau taburkan cinta.
Kadang kau hambur hamburkan murkamu. Tak jarang kau tinggikan angkuh dan egomu. Apa pernah engkau mengerti. Api murkamu menghanguskan. Air cintamu menghannyutkan. Butiran butiran irimu menjatuhkan.
Hati… kenapa kau ganti aliran cintamu dengan banjir hawa nafsu. Kau menangkan bara amarahmu dari percikkan api semangatmu.
Hati… aplikasikanlah kebaikan dalam segala unsur yang kau tampung. Air cintamu yang sejuk dan menyegarkan. Api semangatmu yang selalu beri kemanfaatan. Tuangkanlah isimu di setiap yang membutuhkan, sesuai ukurannya.  

Cerita aku





  Telah lam hatiku menyandang derita
  Aku perkuat mataku membendung airmata
Entah kapan datangnya cahaya
Gulita hatiku membuatku tak mampu berjalan
Tertatih diliputi kegundahan
Persendianku lunglai
Lemah tak berdaya
Seolah maut telah di depan mata
Tiada mampu aku perbuat
Terdiam ratapi semua yang terjadi
Kali ini aku kalah…
Tak apa…
Biar Sang Dalang menghidupkan cerita aku
Kalah mengang hanya narasi
Tak mungkin aku bertolak belakang
Nikmati aja cerita yang aku lakoni
Meski aku tersakiti
Mampukah aku berdiri lagi
Teruskan jalan cerita  hidup

Gagal cinta



Terasa bising saat hatiku ungkapkan aspirasi
Kurasakan pahit ketika hati tersakiti
Telah tiada yang mampu menghibur
Cinta membuat hatiku memar
Hati terasa meletup
Kepulan asap sesakkan dada
Duka ini bukan karena ditinggal seorang
Melainkan ditolak seorang
Sayap cinta pun enggan tumbuh dalam hati hatiku tak sanggup sampaikan rasa cinta
Bunga bunga hatiku gugur satu persatu
Keindahan dan kedamaiaan telah sirna
Pernah terbesit kata sempurna
Tapi… entah kapan misi ini teselesaikan
Kenapa rintangan selalu disertai kegagalan?
Haruskah ku ulang, ulang dan ulang lagi…?





*Arti sandi*




Pernahkah kau berfikir tentang ketiadaan
Dikala hidup ini kusam tak sesuai keinginan
Ku berharap hidup ini tak benar benar ada
Mengapa hidupku kelam
Kapan akan datangnya kebahagiaan
Apa yang kurang dariku
Wanita…?  Apa benar bahagia hanya saat bersanding seorang wanita?
Harta…?  Kurasa berlimpahkan harta belum tentu bahagia…
Jabatan…?  Apa gunanya jika bawahan pun sering melecehkan atasan
Kecukupan dalam segala hal…?  Emang manusia pernah punya rasa cukup?

Aku yakin setiap jiwa yang tercipta mempunyai hak untuk bahagia
Kunci pokoknya ada pada setiap hati masing masing jiwa manusia
Karena bahagiaadalah perasaan
Dan perasaan terdapat dalam hati…

Ekosistem satu negeri




Berkata perjuangkan kami
Padahal kalian manfaatkan kami
Tak peduli hak hak kami
Kalian tilam tuk diri sendiri
Kata kalian demi negeri
Negri sendiri kalian racuni
Apa guna kalian berdasi
Jikalau tak menampung aspirasi
Segala hal kalian beri subsidi
Tanamkan kemalasan dalam setiap hati
Sebagian kami selalu  mengharap diberi
Selalu saja kalian kurangi
 Yang kalian berikan hanya janji
Dan janji…
Teruslah memanfaatkan kami
Tanpa perhatikan kami
Ini kah ekosistem orang dalam negeri…


Sahabat




Sadar dalam kesendirian
Mulai ku rasa sepi
Indah tawa kebersamaan telah sirna
Ku rindu akan senyum manis karibku
Karib yang merasakan duka gembiraku
Emang kadang aku dibuat kesal oleh mereka
Hanya sesaat…
Ego akan diimbangi kasih sayang
Naungan kasih yang abadi
Kini, esok dan selamanya
Kami akan bersama
Walau dalam rasa
Suatu saat kita kan rasakan indahnya puncak kebersamaan
Entah kapan dan di mana kita kembali bersama
Membagi bacin harumnya hidup kita
Tertawa dan menangis bersama
Di sini ku rindukan kalian
Impaslah rinduku dengan pertemuan
I miss you all….!